SUMBER TERJADINYA KONFLIK ORGANISASI




BAB II 
PEMBAHASAN

SUMBER-SUMBER TERJADINYA KONFLIK ORGANISATORIS


A.     Pengertian Konflik
Secara bahasa konflik berasal dari bahasa latin configure yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Timbulnya konflik atau pertentangan dalam organisasi, merupakan suatu kelanjutan dari adanya komunikasi dan informasi yang tidak menemui sasarannya. Suatu pemahaman akan konsep dan dinamika konflik lebih menjadi bagian vital dalam studi perilaku organisasional, oleh karena itu perlu untuk dipahami dengan baik.
Menurut Robbins (1996), konflik muncul karena ada kondisi yang melatar - belakanginya (antecedent conditions). Kondisi tersebut, yang disebut juga sebagai sumber terjadinya konflik, terdiri dari tiga ketegori, yaitu: komunikasi, struktur, dan variabel pribadi.
Komunikasi. Komunikasi yang buruk, dalam arti komunikasi yang menimbulkan kesalah - pahaman antara pihak-pihak yang terlibat, dapat menjadi sumber konflik. Suatu hasil penelitian menunjukkan bahwa pertukaran informasi yang tidak cukup dan gangguan dalam saluran komunikasi merupakan penghalang terhadap komunikasi dan menjadi kondisi anteseden untuk terciptanya konflik.

Struktur. Istilah struktur dalam konteks ini digunakan dalam artian yang mencakup: ukuran (kelompok), derajat spesialisasi yang diberikan kepada anggota kelompok, kejelasan jurisdiksi (wilayah kerja), kecocokan antara tujuan anggota dengan tujuan kelompok, gaya kepemimpinan, sistem imbalan, dan derajat ketergantungan antara kelompok. Penelitian menunjukkan bahwa ukuran kelompok dan derajat spesialisasi merupakan variabel yang mendorong terjadinya konflik. Makin besar kelompok, dan makin terspesialisasi kegiatannya, maka semakin besar pula kemungkinan  terjadinya konflik.

Berikut ini adalah penyebab-penyebab konflik dalam organisasi :
  • Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
            Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.[1]
  • Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
            Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
  • Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
            Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kepentingan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda.[2]
  • Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
            Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik social.[3]

B.     Dinamika Organisasi
×  Fungsi Dinamika Organisasi
Dinamika organisasi merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah kelompok. Fungsi dari dinamika organisasi itu antara lain:
a.Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalanhidup. (Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.)
b.Memudahkan segala pekerjaan. (Banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan oranglain).
c.Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih cepat, efektif dan efesian. (pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing / sesuai keahlian)
d. Menciptakaniklimdemokratisdalamkehidupanmasyarakat (setiap individu bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki peransamadalam masyarakat.
Semakin besar ukuran suatu organisasi semakin cenderung menjadi kompleks keadaannya. Kompleksitas ini menyangkut berbagai hal seperti kompleksitas alur informasi, kompleksitas komunikasi, kompleksitas pembuat keputusan, kompleksitas pendelegasian  wewenang  dan sebagainya. Sebagai contoh, seorang pimpinan yang inginmemajukan organisasinya, harus memahami factor faktor apa saja yang menyebabkan timbulnya konflik, baik konflik didalam individu maupun konflik antar perorangan dan konflik didalam kelompok dan konflik antar kelompok.
C. Konsekuwensi konflik
Dari adanya sebuah konflik maka akan terbentuk dari beberapa konsekuwensi antara lain adalah sebagai berikut;
×  meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain.
×  keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
×  perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.
×  kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.
×  dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.
Para pakar teori telah mengklaim bahwa pihak-pihak yang berkonflik dapat memghasilkan respon terhadap konflik menurut sebuah skema dua-dimensi; pengertian terhadap hasil tujuan kita dan pengertian terhadap hasil tujuan pihak lainnya. Skema ini akan menghasilkan hipotesa sebagai berikut:
×  Pengertian yang tinggi untuk hasil kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan untuk mencari jalan keluar yang terbaik.
×  Pengertian yang tinggi untuk hasil kita sendiri hanya akan menghasilkan percobaan untuk "memenangkan" konflik.
×  Pengertian yang tinggi untuk hasil pihak lain hanya akan menghasilkan percobaan yang memberikan "kemenangan" konflik bagi pihak tersebut.
×  Tiada pengertian untuk kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan untuk menghindari konflik.




BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pemaparan di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa
Menurut Robbins (1996), konflik muncul karena ada kondisi yang melatar - belakanginya (antecedent conditions). Kondisi tersebut, yang disebut juga sebagai sumber terjadinya konflik, terdiri dari tiga ketegori, yaitu: komunikasi, struktur, dan variabel pribadi.
beberapa  penyebab-penyebab konflik dalam organisasi antara lain adalah
  • Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
  • Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
  • Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
  • Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Fungsi Dinamika Organisasi
Dinamika organisasi merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah kelompok. Fungsi dari dinamika organisasi itu antara lain:
a. Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. 
b.  Memudahkan segala pekerjaan.
c. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih cepat, efektif dan efesian. 
d. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat.
Konsekuwensi konflik
Dari adanya sebuah konflik maka akan terbentuk dari beberapa konsekuwensi antara lain adalah sebagai berikut;
×  meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain.
×  keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
×  perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.
×  kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.
×  dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.

Daftar Pustaka
Muhibudin. 1997. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XI terbitan PT. Grasindo.Jakarta    
Sukanto. 2000. (Organisasi Perusahaan, Erlangga. Cilacas Jakarta
Widyatmini. 1999. (Pengantar Organisasi dan metode),  PT. pustaka jaya. Jakarta    



[1]Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XI terbitan PT. Grasindo    
[2]Sukanto (Organisasi Perusahaan)
[3]Widyatmini (Pengantar Organisasi dan metode)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERENCANAAN PERPUSTAKAAN

Perencanaan Pembelajaran Aqidah Akhlak MI

MANAJEMEN KONFLIK