SIFAT SITAF DAN JENIS KONFLIK



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sifat Konflik
Berdasarkan Sifatnya, konflik dibagi atas tiga yaitu:
1.      Specific Conflict
Specific conflict adalah sebuah konflik yang bersumber dari masalah-masalah yang sifatnya spesifik (khas) misalanya dalam konteks idiologi, warisan berupa budaya, kepercayaan, tradisi serta wilayah.
Contoh Specific conflict: Konflik Etnis di Sampit (Kalimantan Tengah) Konflik etnis di Kalimantan Tengah ini membuat Sampit tiba-tiba menjadi sangat terkenal pada pertengahan Februari 2002. Namanya sekonyong-konyong ibarat nama selebritis yang menjulang ke angkasa, disebut-sebut para penyiar televise dan radio, ditulis oleh wartawan koran dan majalah. Itulah Sampit, ibukota Kabupaten Kotawaringin Timur, yang menjadi saksi bisu terjadinya saling bantai antar anak manusia yang kebetulan berbeda latar belakang suku.
Konflik Sampit terjadi antara warga pendatang (Madura) dan suku Dayak. Konflik ini banyak dipicu oleh kenyataan bahwa etnis Madura pada taraf tertentu telah menjelma menjadi kelompok yang berhasil menguasai berbagai sumberdaya ekonomi, sementara disisi lain perilaku sosial mereka yang cenderung eksklusif semakin menegaskan komunalitas etnisnya. Maka ketika terjadi gesekan-gesekan sosial, meskipun itu kecil, dengan etnis Dayak sebagai penduduk asli cukup untuk menyulut sebuah konflik yang massif dan berkepanjangan.


2.      General Conflict
General Conflict adalah suatu konflik dimana sifat konflik tersebut memiliki nilai kesamaan yang bersifat umum dalam arti kata meskipun konflik itu pada awalnya hanya melibatkan dua pihak secara langsung akan tetapi akibat adanya kesamaan (keterkaitan) maka mengakibatkan keterlibatan pihak lain. Misalnya masalah agama, Etnis, HAM, Lingkungan hidup, dan Ancaman Nuklir.
Contoh General Conflict: Kasus Film Fitna Film anti Al-Quran bikinan politikus sayap ultra kanan Geert Wilders resmi disiarkan online pada tanggal 28 Maret 2008. Kepala Nabi Muhammad SAW disugestikan meledak. Penyiaran film bertitel Fitna itu diumumkan dalam websites partai pimpinan Wilders, Partij voor de Vrijheid/PVV (Partai untuk Kebebasan), dan ditautkan ke liveleak.com, Keputusan Wilders ini mendahului sidang gugatan sela di Pengadilan Rotterdam yang diajukan oleh organisasi muslim di Belanda.
3.      Inter-Connected Conflict
Inter-connected conflict adalah suatu konflik yang saling kait-mengkait dimana meskipun pada awalnya konflik itu diakibatkan hanya karena satu persoalan, akan tetapi setelah kejadian merembes ke persoalan lainnya baik dari segi substansi maupun aktornya.
Contoh Inter-connected conflict: Invasi Uni Soviet di Afghanistan (1979-1989) Perang Uni Soviet-Afghanistan merupakan bagian dari Perang Dingin, dan Perang Saudara Afghanistan. Perang ini memiliki dampak yang sangat besar, dan merupakan salah satu faktor runtuhnya kekuatan Uni Soviet pada tahun 1991.
Konflik yang berujung perang antara Uni Soviet (bersama PDRA atas permintaan bantuan militer oleh PDRA) dengan Afghanistan (Mujahidin) terjadi akibat adanya perbedaan pandangan Ideologi dalam menjalankan proses pemerintahan. Kubu Uni Soviet mendukung tindakan reformasi ekonomi dan sosial, dimana Partai Demokrasi Rakyat Afghanistan menerapkan program reformasi bergaya Soviet. Perubahan hukum tentang perkawinan dan tanah tidak diterima secara baik oleh masyarakat setempat yang mengikuti tradisi Islam. Akibat dari itu, ribuan anggota dari elit tradisional, pemuka-pemuka agama, dan paranormal diadili menjadi alasan bagi kubu Mujahidin (Islam Fundamentalis) untuk melakukan pemberontakan.
Jadi selain adanya masalah internal PDRA dan kaum mujahidin Afghanistan adapula perang eksternal antara Uni Soviet dan AS baik dibidang ideology maupun militer. Setelah Perang dengan beribu-ribu korban meninggal dan kerusakan yang begitu parah, Uni Soviet akhirnya meninggalkan Afghanistan dengan penarikan tentara terakhir dilakukan pada tanggal 2 Februari 1989. Amerika pun ikut meninggalkan Afghanistan.
B.     Jenis-jenis Konflik
Konflik banyak sekali jenisnya dan dapat dikelompokkan berdasarkan berbagai criteria. Ada beberapa jenis konflik berdasarkan jumlah orang yang terlibat konflik atau dalam kehidupan organisasi, antara lain:
1.      Konflik personal
Adalah konflik yang terjadi dalam diri individu karena harus memilih dari sejumlah alternatif pilihan yang ada. Konflik ini terdiri atas antara lain sebagai berikut:
a.       Konflik pendekatan ke pendekatan, konflik yang terjadi karena harus memilih dua alternative yang berbeda, tetapi sama-sama menarik atau sama baik kualitasnya. Sebagai contoh, seorang lulusan SMA  yang akan melanjutkan sekolah harus memilih dua universitas yang sama kualitasnya.
b.      Konflik menghindar kemenghindar, konflik yang terjadi karena harus memilih alternatif yang sama-sama harus dihindari. Sebagai contoh seseorang harus memilih apakah harus menjual mobil untuk melanjutkan sekolah atau tidak menjual mobil tetapi tidak bias melanjutkan sekolah.
c.       Konflik pendekatan kemenghindar, kionflik yang terjadi karena seseorang mempunyai perasaan positif dan negative terhadap sesuatu yang sama. Sebagai contoh, Amin mengambil telepon untuk menyatakan cintanya ke Aminah, akan tetapi ia takut cintanya akan ditolak, akhirnya ia tutup lagi teleponnya.

2.      Konflik interpersonal
Adalah konflik yang terjadi didalam organisasi atau bias disebut konflik ditempat kerja, dimana akibatnya hal ini sering terjadi diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan kepribadian. Konflik ini juga berasal dari adanya konflik atau peranan (seperti manajer dan bawahan). Konflik interpersonal dapat terjadi dalam tujuh bentuk, yaitu :
a.       Konflik antar manajer
b.      Konflik antara manajer dan pegawai
c.       Konflik hubungan industrial
d.      Konflik antar kelompok kerja
e.       Konflik antara anggota kelompok kerja dan kelompok kerjanya
f.       Konflik interes. Yakni konflik yang bersifat individual dan interpersonal
g.      Konflik antara organisasi dan pihak luar organisasi

3.      Konflik realistis
Adalah konflik yang terjadi karena perbedaan dan tidak sefahaman cara pencapaian tujuan atau mengenai tujuan yang akan dicapai. Disine manajemen konflik yang digunakan adalah dialog, persesuasi, musyawaroh, voting dan negoisasi.

4.      Konflik non realistis
Adalah konflik yang terjadi karena dipicu oleh kebencian atau prasangka terhadap lawan konflik yang mendirong melakukan agresi untuk mengalahkan atau menghancurkan lawan konfliknya. Penyelesaian pendapat mengenai isu penyebab konflik tidak penting, hal yang penting adalah bagaimana mengalahkan lawannya. Oleh kerena itu, metode manajemen konflik yang digunakan adalah agresi, menggunakan kekuasaan, kekuatan dan paksaan.

Konflik dapat juga dikelompokkan menurut bidang kehidupan yang menjadi obyek obyek konflik, namun sering kali suatu jenis konflik tidak berdiri sendiri melainkan berkaitan dengan sejumlah konflik aspek kehidupan. Sebagai contoh, konflik social sering kali tidak hanya disebabkan oleh perbedaan suku, ras, kelas ataub kelompok social, tetapi sering kali disebabkan oleh kecemburuan ekonomi, kehidupan politik dan perbedaan agama. Oleh karena sulit membedakan suatu fenomena konflik, maka hanya sebagian konflik yang bias kami sampaikan.


















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Sifat Konflik Berdasarkan Sifatnya, konflik dibagi atas tiga yaitu:
1.      Specific Conflict
Specific conflict adalah sebuah konflik yang bersumber dari masalah-masalah yang sifatnya spesifik (khas) misalanya dalam konteks idiologi, warisan berupa budaya, kepercayaan, tradisi serta wilayah.
2.      General Conflict
General Conflict adalah suatu konflik dimana sifat konflik tersebut memiliki nilai kesamaan yang bersifat umum dalam arti kata meskipun konflik itu pada awalnya hanya melibatkan dua pihak secara langsung akan tetapi akibat adanya kesamaan (keterkaitan) maka mengakibatkan keterlibatan pihak lain. Misalnya masalah agama, Etnis, HAM, Lingkungan hidup, dan Ancaman Nuklir.
3.      Inter-Connected Conflict
Inter-connected conflict adalah suatu konflik yang saling kait-mengkait dimana meskipun pada awalnya konflik itu diakibatkan hanya karena satu persoalan, akan tetapi setelah kejadian merembes ke persoalan lainnya baik dari segi substansi maupun aktornya.

DAFTAR PUSTAKA


Dr. Wirawan, MSL, SP.A. MM, M.Si, Konflik dan Manajemen Konflik : Salemba Humanika. 2010
Dr. T. Hani Handoko, M.B.A Manajemen Edisi 2 : BPFE. Yogyakarta 2009

Komentar

  1. Silver Titanium Rings - Titanium Art - TITanium Art
    Silver Ring of Gold Ring of Bronze Ring - Silver Art by Titanium oakley titanium sunglasses Art. Silver titanium vs stainless steel Ring of Iron Ring of Bronze Ring oakley titanium sunglasses of Bronze Ring 2017 ford fusion hybrid titanium of Bronze Ring of Bronze Ring of Bronze used ford fusion titanium Ring $9.95 · ‎In stock

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERENCANAAN PERPUSTAKAAN

Perencanaan Pembelajaran Aqidah Akhlak MI

MANAJEMEN KONFLIK