KONSEP UMUM MSDM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Sumber Daya Manusia
adalah penduduk yang siap, mau dan mampu memberikan sumbangan terhadap usaha
untuk mencapi tujuan organisasi. Dalam ilmu kependudukan, konsep sumber daya
manusia ini dapat disejajarkan dengan konsep tenaga kerja yang meliputi
angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan yang bekerja disebut juga
dengan pekerja.
Organisasi pada
dasarnya merupakan kerja sama antara dua orang atau lebih dalam rangka mencapai
suatu tujuan. Organisasi adalah kumpulan orang, proses pembagian kerja antara
orang-orang tersebut dan adanya system kerja sama atau system sosial diantara
orang-orang tersebut.
Dalam mencapi tujuan,
organisasi memerlukan berbagai macam sumber daya. Mulai dari sumber daya
manusia, peralatan, mesin, keuangan, dan sumber daya informasi. Setiap sumber
daya memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Sebagai suatu system sumber
daya-sumber daya tersebut akan berinteraksi dan saling bekerja sama sehingga
tujuan dapat tercapai denga efektif dan efesien.
Dengan berbijak pada
pendekatan system, manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari sebuah
system yang lebih besar yaitu organisasi. Oleh karena itu upaya-upaya sumber
daya manusia hendak dievaluasi berdasarkan kontribusinya, berdasarkan produktifitas
organisasi. Dalam prakteknya model manajemen sumber daya manusia merupakan
sebuah system terbuka yang terbentuk dari bagian-bagian yang saling terikat.
Setiap organisasi
baik organisasi perusahaa, sosial, pemerintahan mempunyai tujuan yang dapat
dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan tertentu, dengan mampergunakan sumber
daya yang ada pada organisasi. Dan yang paling penting dalam mencapai
organisasi adalah sumber daya manusia.
Sumber daya manusia
sebagai salah satu sumber daya yang ada dalam organisasi memegang peranan
penting dalam keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Berhasil atau tidaknya
tergantung pada kemampuan sumber daya manusia dalam menjalankan tugas dan
fungsinya, manusia selalu berperan aktif dan selalu dominan dalam setiap
aktifitas organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, sekaligus
penentu terwujudnya tujuan organisasi.
Manajemen sumber daya
manusia kedudukanya sangat penting bagi organisasi. Oleh karena itu dalam
mengelolanya, mengatur dan memanfaatkan sumber daya manusia akan berjalan
sesuai apa yang diharapkan. Sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk
tercapainya tujuan organisasi.
B. Rumusan
masalah
1.
Bagaimana pengertian MSDM?
2.
Apa tujuan MSDM?
3.
Bagaimana Urgensi MSDM dalam organisasi?
C. Tujuan
Memahami
pengertian MSDM, tujuan MSDM dan Urgensi MSDM dalam organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian MSDM
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatan somber daya manusia dan somber-sumber daya
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. Manajemen ini terdiri dari enam unsur (6 M) yaitu Men, Mony, Methode, Metarials, Machines dan
Market.[1]
Unsur Men ini berkembang menjadi suatu
bidang ilmu manajemen yang disebut Manajemen Somber Daya Manusia atau disingkat MSDM yang merupakan
terjemahan dari Man Power Managemen. Manajemen yang mengatur unsur manusia ini ada yang
menyebutnya manajemen personalia
(personnel managemen).
Menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan, MSDM
adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisian
membantu terwujudnya tujuan perusahaan,
karyawan dan masyarakat. MSDM adalah
bagian dari manajemen, oleh karma
itu, teori-teori umum manajemen menjadi dasar pembahasannya. MSDM lebih memfokuskan
pembahasannya mengenai pengaturan peranan manusia dalam
mewujudkan tujuan yang optimal. Pengaturan itu meliputi masalah perencanaan
(human resources planning), pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian tenaga kerja untuk membantu terwujudnya tujuan
perusahaan, karyawan dan masyarakat.[2]
B.
Tujuan MSDM
Fungsi-fungsi MSDM terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan
dan pemberhentian. Tujuannya
adalah agar perusahaan mendapatkan rentabilitas laba yang lebih besar dari persentase tingkat bunga bank,
bagi karyawan bertujuan mendapatkan
kepuasan dari pekerjaannya, bagi masyarakat
bertujuan memperoleh barang atau jasa yang
baik dengan harga yang wajar dan selalu tersedia dipasar, sedang pemerintah selalu berharap mendapatkan pajak.
Manusia selalu berperan aktif dan dominan
dalam setiap kegiatan organisasi karena manusia menjadi perencana,
pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan
tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat-alat yang
dimiliki peusahaan sudah canggih, alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak
ada manfaatnya bagi perusahaan jika peran aktif karyawan tidak
diikut sertakan. Mengatur karyawan adalah sulit dan kompleks,
karena mempunyai pikiran, perasaar keinginan dan latar
belakang yang heterogen yang dibawa kedalam organisasi. Karyawan tidak dapat
diatur dan dikuasai sepenuhnya seperti mengatur mesin, modal atau gedung.[3]
C.
Kecenderungan dalam MSDM
Perkembangan MSDM didorong oleh kemajuan
peradaban, pendidik pengertahuan dan tuntutan
daya saing produksi barang dan jasa yang dihasilkan. MSDM sudah ada sejak adanya kerja sama dan pembagian
kerja diantara dua orang atau lebih dalam
manajemen atau belum menjadi ilmu yang berdiri sendiri.[4]
Para ahli pada abad ke-20 mengembangkan
MSDM menjadi bidang study khusus mempelajari peranan dan
hubungan manusia dalam mencapai tujuan organisasi, perkembangan MSDM didorong oleh masalah-masalah ekonomis, politis dan sosoal.
Masalah-masalah ekonomis
meliputi hal-hal berikut :
1.
Semakin terbatasnya faktor-faktor prodiksi
menuntut agar sumber daya dapat bekerja lebih efektif dan
efisien.
2.
Karyawan akan mengembangkan moral kerja,
kedisiplinan dan prestasi jika kepuasannya diperoleh dari pekerjaannya.
3.
Terjadinya persaingan yang tajam untuk
mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas
diantara perusahaan.
Masalah-masalah politis meliputi hal-hal berikut :
1.
Hak asasi manusia semakin
mendapat perhatian dan kerja paksa tidak diperkenankan lagi.
2.
Organisasi buruh semakin banyak dan semakin kuat mengharuskan perhatian yang lebih baik terhadap sumber daya manusia.
3.
Campur tangan pemerintah dalam mengatur perburuhan semakin banyak.
Masalah-masalah sosial meliputi hal-hal
berikut :
1.
Timbulnya pergeseran nilai
dalam masyarakat akibat pendidikan dan kemajuan tekhnologi.
2.
Kurangnya rasa kebanggaan
terhadap hasil pekerjaan akibat adanya spesialisasi pekerjaan yang
mendetail.
3.
Kebutuhan manusia
yang semakin beraneka ragam, material dan non material yang harus dipenuhi oleh
perusahaan.
Manajemen Sumber Daya
Manusia ini akan terus berkembang sesuai dengan kemajuan peradaban, tekhnologi
dan perundang-undangan Negara-negara didunia. Persaingan yang ketat diantara
perusahaan dan semakin besarnya perhatian tentang hak asasi manusia akan mendorong timbulnya pendekatan-pendekatan yang lebih
modern dan manusiawi dalam perburuhan.
Pemerintah pun akan semakin.besar campur tangannya dalam mengatur pemanfaatan sumber daya manusia
untuk melindungi kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan agar tidak
diperlakukan sewenang-wenang oleh pemilik perusahaan.
D.
Urgensi MSDM dalam Organisasi
Manajemen sumber daya manusia yang baik
ditujukan kepada peningkatan kontribusi yang dapat diberikan oleh
para pekerja dalam organisasi kearah tercapainya tujuan organisasi
tidak menjadi soal tujuan organisasional apa yang ingin dicapai. Dibentuknya satuan organisasi yang mengelola sumber daya manusia
dimaksudkan bukan sebagai tujuan, akan tetapi sebagai alat
untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas dan produktivitas
kerja organisasi sebagai keseluruhan.[5]
Kenyataan ini semakin jelas terlihat apabila diingat bahwa satuan kerja mengelola sumber daya manusia melakukan tugas-tugas penunjang, bukan melakukan
tugas pokok. Artinya, memang benar bahwa satuan kerja
tersebut, dengan nomenklatur apapun ia dikenal seperti bagian
kepegawaian atau istilah lain yang sejenis, mempunyai tujuan-tujuan
tertentu yang diusahakan terwujud melalui berbagai langkah yang ditempuh dalam menyelenggarakan fungsinya.
Akan
tetapi tujuan-tujuan departemental atau inkrementak tersebut harus dalam
kerangka pemikiran utama mendukung
berbagai kegiatan pokok yang harus dilakukan oleh organisasi pencapaian berbagai tujuan dan sasarannya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Manajemen sumber
daya manusia secara garis besar dapat diartikan sebagai ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisian
membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. MSDM adalah
bagian, dairi manajemen, karena itu,
teori-teori umum manajemen menjadi dasar pembahasannya.
Tujuan dari MSDM diantaranya agar
perusahaan mendapatkan rentabilitas laba lebih besar dari persentase tingkat bunga bank, bagi karyawan bertujuan
mendapat kepuasan dari pekerjaannya, bagi
masyarakat bertujuan memperoleh barang atau jasa baik dengan harga yang wajar dan selalu tersedia dipasar,
Manajemen Sumber Daya Manusia ini akan
terus berkembang sesuai dengan kern peradaban, tekhnologi dan
perundang-undangan Negara-negara didunia. MSDM yang sangat berarti untuk peningkatan efisiensi, efektifitas dan produktivitas
kerja organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, H. Malayu, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta
: Bumu
aksara 2011.
P. Siagian, Sondang, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Bumi Aksara 2010.
Komentar
Posting Komentar